Notification

×

Iklan

Iklan

Petani Pati Menanti Stimulan Puso, Bupati: "Diplomasi Saya Harus Tepat Sasaran!"

28/09/25 | 18:32 WIB | 0 Views Last Updated 2025-09-28T11:32:43Z


PatiToday.com
, PATI – Bupati Pati, Sudewo, memimpin rapat koordinasi penting pada Sabtu malam (27/09/2025) di Ruang Pringgitan, membahas tindak lanjut audiensi perwakilan petani Kabupaten Pati dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terkait realisasi stimulan tahap II bagi petani korban puso yang belum terealisasi. Rapat ini dihadiri oleh Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Pati, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pati, serta perwakilan kelompok tani.

 

Menurut keterangan Kalakhar BPBD Pati, Martinus Budi Prasetya, stimulan yang dijanjikan oleh pemerintah pada era Presiden Joko Widodo pada tahun 2023 lalu, hingga kini belum sepenuhnya tersalurkan. Bantuan ini dijanjikan setelah sawah petani mengalami banjir parah selama enam bulan di tahun yang sama, menyebabkan gagal panen hingga tiga kali berturut-turut.

 

Para petani yang mengalami puso akibat banjir tersebut dijanjikan stimulan sebesar Rp 8 juta per hektare, dengan BNPB ditunjuk sebagai lembaga penyalur dana. Total pengajuan stimulan dari petani Pati mencapai Rp 45 miliar. Namun, hingga pertengahan tahun 2024, baru Rp 15,69 miliar yang cair pada tahap pertama dan langsung didistribusikan kepada petani yang berhak. Sisa dana yang dijanjikan untuk tahap kedua hingga kini belum diterima oleh petani.

 

Pada tanggal 23 September 2025, perwakilan petani Kabupaten Pati melakukan audiensi dengan BNPB untuk memperjuangkan hak mereka. Hasilnya, BNPB menjanjikan pencairan bantuan stimulan dalam waktu maksimal 30 hari.

 

Bupati Sudewo mengapresiasi langkah audiensi tersebut yang dinilai membawa titik terang. "Tadi Pak Budi menyampaikan semua berdasarkan fakta, ada surat, ada tahapan. Ini sudah tidak bisa terbantahkan karena Kabupaten Pati pada saat itu faktanya juga menjalankan sebagaimana yang diperintahkan sesuai dengan kewenangannya,” jelas Sudewo.

 

Lebih lanjut, Bupati Sudewo mengungkapkan bahwa audiensi tersebut membuahkan pengakuan penyesalan dari pihak BNPB. "Mudah-mudahan dengan penyesalan itu BNPB melakukan evaluasi. Dengan kemungkinan itu, prediksi ini ada korelasinya yang mana tiba-tiba saya ditelepon oleh Staf Khusus Letnan Jenderal Suharyanto, Kepala BNPB, bahwa saya diminta untuk menghadap Kepala BNPB,” ungkapnya.

 

Sudewo menegaskan kesiapannya untuk menjadi jembatan antara petani dan pemerintah pusat, memastikan aspirasi petani tersampaikan dengan baik. 


"Mudah-mudahan prediksi ini tidak akan meleset, membawa berita gembira. Adapun soal saya harus berbicara dengan Kepala BNPB, bagaimana diplomasi saya, saya minta doa dan dukungan supaya diplomasi saya bisa tepat, bisa pas, didengar, dan direspons. Dalam audiensi kemarin itu, tak terbantahkan bahwa itu bukan kesalahan dari Pemerintah Kabupaten Pati, bukan kesalahan dari kelompok tani,” pungkasnya.

 

Para petani berharap agar janji pencairan stimulan tahap II ini segera direalisasikan, mengingat bantuan tersebut sangat dibutuhkan untuk memulihkan kondisi pertanian mereka setelah mengalami kerugian akibat banjir dan puso. Pemerintah Kabupaten Pati terus berupaya untuk mengawal proses ini agar petani segera mendapatkan hak mereka. (Aris)

×
Berita Terbaru Update