PatiToday.com, Pati Kota-Hujan lebat yang berlangsung cukup lama di wilayah Kecamatan Batangan, Jaken, dan Jekenan sejak Senin sore (19/5), berakibat pada jebolnya dua tanggul di Kecamatan Batangan dan satu tanggul di Kecamatan Jakenan.
"Ada dua titik tanggul yang jebol di Batangan yaitu di Desa Ketitang Wetan sepanjang 8 meter dan Desa Ngening sepanjang 2 meter turut kali gandam aliran sungai widodaren", ungkap Camat Batangan Sujono, saat menyampaikan laporannya ke Bupati Pati Sudewo, Selasa pagi (20/5).
Menurut Sujono, mulai jam 15.30 WIB sudah turun hujan yang cukup lama sehingga mengakibatkan meluapnya Sungai Gandam di Desa Ketitang Wetan dan Desa Ngening, serta membuat aliran air di sepanjang sungai Widodaren sangat deras dan melampaui sebagian tanggul, hingga pada hari Selasa (30/5) sekitar jam 00.30 dini hari, kedua tanggul tersebut akhirnya jebol.
Saat ini, imbuh Camat Batangan, area permukiman dan jalan desa sepanjang ± 2500 meter di Desa Ketitang Wetan tergenang air sekitar 10-30 cm.
"Adapun lahan pertanian sawah yang terdampak luapan air sungai Gandam kurang lebih 21 hektar", tambahnya.
Saat ini, imbuh Camat Batangan, di Desa Ketitang Wetan yang terdampak ada dua RW dan sepuluh RT, dengan jumlah KK sebanyak 891.
Tak hanya Batangan, hujan lebat kemarin juga berdampak di wilayah Kecamatan Jakenan.
Camat Jakenan Yogo Wibowo, dalam laporannya ke Bupati, bahkan menyebut bahwa ada tangul sungai yang jebol di Desa Sidoarum.
"Sungai kedongklo ini membawai 7 desa yakni Desa Tondomulyo, Sidoarum, Karangrowo, Tlogorejo, Sonorejo, Sendangsoko, dan Tambahmulyo", ungkap Yogo.
Camat Jakenan lantas memohon agar dilaksanakan normalisasi dan pelebaran tanggul.
Menyikapi laporan tersebut, Bupati Pati Sudewo mengatakan bahwa terkait pendangkalan sungai, memang sudah lama tidak ada penanganan.
"Sehingga akhirnya saat ini berdampak pada wilayah sekitar. Karena itu saya sudah memerintahkan Kepala DPUTR untuk segera menangani hal ini", tutur Bupati.
Sementara itu, saat dikonfirmasi terkait kejadian banjir tersebut, Kepala DPUTR membenarkan bahwa banjir memang terjadi akibat pengendapan dan pengendapan tersebut terjadi sudah cukup lama.
"Sesuai dengan arahan Bapak Bupati, maka tentu akan segera kami tindaklanjuti", ujar Riyoso.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, sambung Kepala DPUTR, dibutuhkan anggaran yang cukup besar sehingga diperlukan dipembahasan lebih lanjut.
Dan saat ini pihaknya mengaku akan mengambil langkah penanganan sementara dengan pihak terkait. (Red)