PatiToday.com, Juwana – Solidaritas Nelayan Indonesia (SNI) menggelar Dialog Apresiasi dan Koordinasi di Kampoeng Air Resto, Juwana, dengan tema "Menjadikan Pelaku Usaha Perikanan sebagai Subjek Aktif Transformasi Kelautan dan Perikanan". Acara yang dihadiri oleh pemilik kapal, nakhoda, perwakilan koperasi nelayan, dan para pemangku kepentingan lainnya ini bertujuan memperkuat sinergi dan koordinasi lintas sektor dalam memajukan sektor kelautan dan perikanan Indonesia. Sabtu, 31/5/2025.
Dialog ini merupakan bentuk apresiasi SNI terhadap komitmen pemerintah dalam membentuk Forum Koordinasi Pemangku Kepentingan Sektor Kelautan dan Perikanan, serta kesepakatan bersama antar aparat penegak hukum di laut. SNI menekankan pentingnya pergeseran paradigma, di mana nelayan tradisional tidak lagi sekadar menjadi objek kebijakan, melainkan subjek aktif yang berperan penuh dalam transformasi sektor kelautan dan perikanan nasional.
Beberapa poin krusial yang menjadi fokus diskusi dan sosialisasi dalam forum tersebut antara lain:
Penegakan Hukum yang Adil dan Proporsional, SNI mendorong penegakan hukum di laut yang adil, edukatif, dan proporsional, menghindari pendekatan represif yang merugikan nelayan. Penerapan asas ultimum remedium untuk pelanggaran administratif ditekankan untuk meminimalisir dampak negatif terhadap usaha nelayan.
Efisiensi Pengawasan dan Pengurangan Beban Administrasi, SNI menyoroti pentingnya pencegahan praktik pemeriksaan kapal yang berulang oleh aparat hukum, yang seringkali menimbulkan kerugian waktu dan biaya bagi nelayan. Penyederhanaan dokumen wajib di atas kapal (SIPI, SLO, SPB, Surat Ukur, Pas Besar, SKKP, dan SKAT) juga menjadi isu penting yang dibahas untuk meringankan beban administrasi nelayan.
Peran Aktif Nelayan dalam Tata Kelola Sumber Daya, SNI mengajak nelayan untuk berperan aktif dalam reformasi tata kelola sumber daya kelautan dan perikanan. Partisipasi aktif nelayan dalam pengambilan keputusan dan pengawasan diharapkan dapat menciptakan sistem yang lebih berkeadilan dan berkelanjutan.
Melalui dialog ini, Hadi Sutrisno Ketua Solidaritas Nelayan Indonesia (SNI) menegaskan kembali komitmennya sebagai mitra strategis pemerintah.
"Kami berharap dapat bersama-sama mewujudkan pengelolaan kelautan dan perikanan yang berkeadilan, inklusif, dan berkelanjutan, dengan nelayan tradisional sebagai garda terdepan pembangunan sektor maritim Indonesia. Keberhasilan transformasi sektor kelautan dan perikanan sangat bergantung pada pemberdayaan dan peran aktif nelayan sebagai pelaku utama,"tegas Hadi Sutrisno. (Aris)